Cacaban - "Ini prestasi luar biasa, potensi pramuka SBH dalam membantu penanggulangan penyakit" papar Ketua Mabi. Saka Bakti Husada , dr. Hendadi Setiaji, M.Kes dalam sambutan acara penutupan Perkemahan Bakti Krida Penanggulangan Penyakit Saka Bakti Husada yang diadakan 29-30 Juli 2017 di OW. Cacaban.
Perkemahan Bakti ini ditekankan pada penyakit menular yang masih menjadi masalah di Kabupaten Tegal, yaitu TB (Tuberkulosis), DBD, HIV/AIDS dan Kusta. Perkemahan tersebut diikuti 121 anak perwakilan dari 8 pangkalan SBH Puskesmas Adiwerna, Slawi, Bojong, Bumijawa, Jatinegara, Warureja, Margasari, Kesambi yang dilepas pemberangkatannya oleh masing-masing Mabi Saka (Kepala Puskesmas).
Perkemahan ini diselenggarakan oleh SBH Kab. Tegal khusus dalam pembinaan krida Penanggulangan Penyakit. Ketua Krida Penanggulangan Penyakit Kak Ari Dwi Cahyani, SKM, M.Kes mejelaskan tujuan perkemahan ini adalah membekali adik-adik dalam pengetahuan dan keterampilan tentang penyakit menular serta bisa mempraktekkannya di masyarakat.
Kak Ari menambahkan "Adik-adik pramuka adalah bagian dari masyarakat yang harus diberdayakan karena tanpa pemberdayaan elemen masyarakat maka Program Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan kurang optimal".
"Praktik Lapangan dari perkemahan bakti tersebut adalah mereka terjun langsung ke masyarakat" imbuh Kak Ari. Peserta dibagi 3 kelompok masing- masing terdiri dari 40 anak, kelompok pertama bertugas untuk mencari jentik nyamuk DBD di masyarakat. Mereka dibekali dengan lampu senter, form catatan dan bubuk larvasida. Kelompok kedua bertugas untuk mencari warga dengan tanda batuk berdahak lebih dari 2 minggu disertai gejala lain TB (terduga TB Paru), dan kelompok ketiga bertugas mencari warga yang mempunyai bercak kulit yang dicurigai kusta.
Dari praktik lapangan di Dukuh Sirampog dan Pesuruhan Desa Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng tersebut ditemukan 10 terduga TB dan 7 terduga kusta yang berikutnya akan ditindaklanjuti oleh Puskesmas Kedungbanteng untuk diperiksa lebih lanjut.
"Meskipun ini belum terbukti konfirmasi TBC/ Kusta namun penemuan dini tanda dan gejala ini penting untuk kewaspadaan dan meningkatkan penemuan dini penyakit menular tersebut" imbuh Kak Ari.
"Meskipun ini belum terbukti konfirmasi TBC/ Kusta namun penemuan dini tanda dan gejala ini penting untuk kewaspadaan dan meningkatkan penemuan dini penyakit menular tersebut" imbuh Kak Ari.
Acara tersebut dibuka oleh Kak Kiswandi, SKM, MM, dihadiri juga oleh Pin.Saka Bakti Husada dr.Titien Widyaningsih, Perwakilan dari Kwarcab, DKC, pamong saka serta instruktur SBH dari berbagai pangkalan serta Majelis Pembina Kwarcab Kak dr. Bimo Bayu Aji yang juga salah satu pendiri SBH Kab. Tegal.
Kak Bimo menyatakan rasa terharu melihat SBH meneruskan perjuangannya dulu. "Jaman dulu adik-adik SBH praktik mengganti genteng rumah penderita TBC menjadi kaca, walaupun 1 genteng kaca tapi manfaatnya besar sekali bagi rumah penderita TBC menjadi terang sehingga bisa mengurangi jumlah kuman TBC di dalam rumah" paparnya kepada adik-adik peserta kemah. Besar harapan acara ini adalah adik adik akan terus mengkampanyekan Pencegahan DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk, serta kewaspadaan dini tanda-tanda penyakit menular.
Kak Bimo menyatakan rasa terharu melihat SBH meneruskan perjuangannya dulu. "Jaman dulu adik-adik SBH praktik mengganti genteng rumah penderita TBC menjadi kaca, walaupun 1 genteng kaca tapi manfaatnya besar sekali bagi rumah penderita TBC menjadi terang sehingga bisa mengurangi jumlah kuman TBC di dalam rumah" paparnya kepada adik-adik peserta kemah. Besar harapan acara ini adalah adik adik akan terus mengkampanyekan Pencegahan DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk, serta kewaspadaan dini tanda-tanda penyakit menular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar