Senin, 17 September 2018

HUT PRAMUKA KE 57, Resmi di Buka Plt Bupati Tegal


Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peransaka) VII Kwarda Jawa Tengah yang dipusatkan di Bumi Perkemahan Martoloyo Desa Suniarsih Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal resmi dibuka, Minggu (16/9) malam. Peresmian pembukaan ditandai penekanan tombol sirine oleh Plt Bupati Tegal Umi Azizah yang diikuti pesta kembang api.



Turut hadir Wakil Ketua Kwarda Jawa Tengah Hernowo Budi Luhur, Sekda Tegal yang juga Ketua Kwarcab Tegal dokter Widodo Joko Mulyono, anggota Forkompinda, Kepala OPD Pemkab Tegal dan pimpinan Satuan Karya se Jawa Tengah.

Plt Bupati Tegal Umi Azizah dalam sambutannya mengatakan, selama lebih dari setengah abad pergerakannya di Indonesia, Gerakan
Pramuka sebagai organisasi pendidikan non formal terbesar di
Indonesia mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik. "Banyak tokoh besar di Indonesia yang lahir dari wadah kepramukaan ini," ujarnya

Menurutnya, Pramuka berperan penting membentuk karakter anak bangsa. Nilai-nilai
Pramuka konsisten dengan semangat nasionalisme,
kesetiakawanan sosial dan cinta lingkungan.

"Hal ini sejalan dengan
program penguatan pendidikan karakter bangsa kita, bagaimana
membangun pribadi siswa yang mandiri dan penyiapan generasi emas tahun 2045," tandasnya

Umi menuturkan, meski jumlah anggota pramuka di Indonesia kini mencapai 17 juta orang, namun dalam perkembangannya kini, kegiatan pramuka
dipandang sudah tidak menarik di kalangan generasi millenial yang
cara yang cara berpikirnya berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.

Hasil survei salah satu lembaga penelitian pada 1.501 Siswa di lima kota besar di Indonesia tahun 2015 lalu menyebutkan
bahwa 60,3 persen siswa tidak tertarik dengan kegiatan Pramuka.
Hanya sekitar 39,4 persen-nya saja yang yang tertarik dengan kegiatan Pramuka.

"Inilah tantangan pembinaan kepramukaan di era revolusi industri. Bagaimana Pramuka mampu beradaptasi dengan derkembangan zaman dan kembali diminati generasi mudanya. Tujuannya agar penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam Trisatya dan Dasa Darma Pramuka dapat diterima, diresapi dan diamalkan dengan bangganya oleh kaum muda sebagai kader pemimpin calon
penerus estafet pembangunan di negeri ini," tegasnya

Untuk itu, lanjutnya, sebagai wadah kreativitas pembentuk karakter bangsa,
Pramuka hendaknya tidak terjebak pada rutinitas yang monoton, pada formalitas yang menjemukan, tetapi sudah harus berpikir kekinian, dimana Pramuka harus adaptif dengan kemajuan teknologi informasi. Pramuka harus kreatif juga inovatif, harus punya terobosan yang
sesuai dengan kebutuhan serta karakter generasi milenial saat ini. Jika ini dilakukan maka, revitalisasi gerakan Pramuka nyata adanya.

"Di bumi perkemahan ini, di Peransaka ke-7 ini saya mengajak para pembina, para pendidik, sentuhlah rasa cinta, bangkitkan rasa bangga
generasi muda kita pada tanah airnya sehingga rasa cinta tanah air
benar-benar tertanam di dalam diri setiap anggota Pramuka. Sibukkan kehidupan remaja kita, anak-anak didik kita dengan berbagai kegiatan
positif yang juga menggembirakan di Pramuka. Dan persiapkan agar
semua anggota Pramuka ini kelak menjadi pemimpin. Jika jadi menjadi pejabat, jadilah pejabat yang melayani, yang rendah hati dan tidak korupsi," pungkasnya.

Ketua Sangga Kerja Peran Saka VII Kwarda Jawa Tengah Ninda Puspita Dewi menjelaskan, perkemahan antar satuan karya Pramuka diikuti 735 Anggota Satuan Karya yang tergabung dalam Kontingen Kwarcab se Jawa Tengah. Kegiatan bertujuan untuk membina dan mengembangkan mental, fisik, pengalaman,  pengetahuan dan keterampilan Pramuka Penegak Pandega sesuai minat bakatnya melalui kegiatan nyata yang berguna bagi masyarakat.

"Peran Saka VII merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pramuka ke 57 Kwarda Jawa Tengah, termasuk Estafet Tunas Kelapa. Kegiatan mengusung tema Berbudaya, Inovatif, Tangkas yang disingkat Bintang," paparnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar