Minggu, 23 September 2018

Era Digital, Pramuka Dituntut Jadi Agen Kebaikan

Slawi – Pada era digital ini, Pramuka tidak hanya dituntut untuk mengamalkan dasa dharma di kehidupan sehari-hari, namun juga menjadi “agen kebaikan” yang aktif menyampaikan pesan-pesan positif melalui media sosial. Sosok pramuka yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya tentu tidak akan menyebarluaskan berita bohong atau hoaks di tengah masyarakat.


“Kalau kita menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap diri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara, kita tidak akan saling menyakiti atau membuat fitnah-fitnah. Ketika pikiran, perkataan, dan perbuatan jadi satu sikap, maka tidak akan ada hoaks dan saling membenci,” terang Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH MIP saat memimpin Upacara Peringatan Hari Pramuka di Bumi Perkemahan Martoloyo, Jumat (21/9).
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu menegaskan, era digital seperti saat ini harus diisi dengan prestasi. Pramuka sebagai generasi muda yang sehari-hari bergelut dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) hendaknya menularkan keterampilannya itu kepada masyarakat yang tinggal di sekelilingnya. Pasalnya, kehadiran TIK dapat dimanfaatkan untuk membangun sistem informasi desa yang baik hingga mengembangkan usaha secara online.
Ditambahkan, Pramuka adalah generasi muda luar biasa yang terus bergelut dengan teknologi informasi dan komunikasi. Mereka akan membuat Saka milenial.
“Mereka akan membangun sistem informasi dan di situ akan melatih siapapun yang tertarik untuk menggunakan teknologi informasi. Mudah-mudahan Kwarnas, Kwarda, Kwarcab bisa mengakomodasi itu dan ini menjadi yang pertama di Indonesia, inisiatif anak-anak Jawa Tengah,” ujar gubernur.
Alumnus UGM itu berharap, pramuka dapat mengajak masyarakat untuk menyambut tahun politik secara damai. Pramuka diminta untuk memberi contoh cara berdemokrasi yang baik.
“Ibu Bupati Tegal menyampaikan kepada saya akhir tahun ini ada pilkades serentak. Maka memilih seorang kepala desa pun pramuka juga akan bisa memberikan contoh bagaimana berdemokrasi yang baik. Memilih bupati, gubernur dan sebentar lagi memilih presiden serta legislatif. Jangan hoaks, jangan fitnah, ambil hal positif dari para kandidat yang ada,” pesannya.
Pada rangkaian upacara peringatan Hari Pramuka di Bumi Perkemahan Martoloyo itu, Gubernur Ganjar Pranowo juga memperoleh Tanda Penghargaan Dharma Bhakti. Mantan anggota DPR RI itu mengaku, sejak duduk di bangku SD hingga SMA dirinya memang aktif mengikuti kegiatan kepanduan tersebut.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Kwarda Jateng dan Kwartir Nasional atas Tanda Penghargaan Dharma Bakti yang saya terima sesaat sebelum upacara ini berlangsung. Mudah-mudahan ini mampu memicu saya sendiri untuk terus bersama-sama gerakan Pramuka memajukan Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Plt Bupati Tegal Dra Umi Azizah meyakini, pramuka adalah wadah kreativitas pembentuk karakter bangsa.
Untuk itu, gerakan pramuka harus menjadi teladan, menjadi contoh gerakan perubahan.

“Gerakan Pramuka harus menjadi pelopor perwujudan nilai-nilai integritas, nilai-nilai kesantunan, tata krama dan budaya saling menghargai,” pungkasnya.
Sebagai informasi, rangkaian kegiatan Perkemahan Satuan Antar Karya atau Peransaka digelar selama enam hari berturut-turut mulai 16-21 September di Bumi Perkemahan Martoloyo sebagai peringatan Hari Pramuka ke-57. Kegiatan Peransaka mencakup berbagai aktivitas kreatif, produktif, edukatif, inovatif dan rekreatif ini diikuti oleh hampir seribu orang peserta dan pembina pendamping dari berbagai kontingen cabang se-Jawa Tengah.
Penulis: Ar, Humas jateng
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar