Kamis, 21 Desember 2017

SBH KETUK PINTU TB

"Tok, tok , tok..., assalamualaikum" bunyi ketuk pintu yang disambut dengan salam, setelah pintu dibuka ternyata anak pramuka dengan bet Saka Bakti Husada (SBH) di lengan kirinya. Kedatangan mereka dari pintu ke pintu ini ternyata mau menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu?

  














Itulah gambaran proses SBH Ketuk Pintu TB (Tuberkulosis) yaitu kegiatan yang sudah populer di program TB untuk mencari terduga sakit TB dari rumah ke rumah, namun kali ini dilakukan oleh anak pramuka SBH.































Kegiatan ini dilaksanakan 10-20 September 2017 di 7 wilayah Puskesmas di Kabupaten Tegal yaitu Puskesmas Bumijawa, Warureja, Kupu, Jatinegara, Margasari, Bojong dan Kesambi. Tiap Puskesmas menugaskan 10 anak SBH.  Mereka disebar ke area- area yang dicurigai sebagai tempat yang beresiko terjadi penyebaran, yaitu tempat dimana ada penderita TB aktif.




















"Anggota keluarga dan tetangga sekitar penderita itu adalah paling beresiko" papar Kak Ari Dwi Cahyani, SKM, M.Kes selaku Ketua Krida Penanggulangan Penyakit SBH Kab. Tegal. Dengan data dari Programmer Puskesmas masing-masing mereka bergerak menuju rumah ke rumah penduduk dan jika menemukan suspek TB langsung ditindaklanjuti.












"Suspek TB adalah penderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu" ujar Kak Ari. Suspek/ terduga TB ini akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dahak oleh Puskesmas setempat. Kegiatan ini melibatkan peran aktif dari Anggota Krida penanggulangan penyakit SBH kabupaten, programer TB, pamong saka, dan tenaga laboratorium Puskesmas yang telah mengadakan pembekalan materi sampai dengan menindaklanjuti pemeriksaan dahak.





Hasil dari kegiatan ini membuahkan hasil luar biasa, masing-masing SBH pangkalan Puskesmas mengunjungi 140 rumah kecuali Jatinegara yang mengunjungi 280 rumah. Total rumah yang dikunjungi adalah 1120 rumah. Dari suspek/ terduga TB sejumlah 189 orang dikonfirmasi laboratorium dan rontgen ditemukan 2 orang positif TB.








Hasil ini menandakan bahwa maish ada penderita TB aktif yang beresiko menularkan namun tidak diobati, sementara TB aktif itu bisa menularkan ke 10-15 orang di sekitarnya jika tidak diobati. Semoga kegiatan ini bisa terus berjalan seiring dengan program penanggulangan TB di Indonesia karena Indonesia sudah menduduki peringkat ke-2 kasus TB di di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar