Rabu, 04 Oktober 2017

AISYIYAH tertarik dengan SBH KETUK PINTU

Ketuk Pintu - Kegiatan SBH ketuk pintu TB yang diadakan 10 s.d 20 September 2017 membuahkan hasil. Tujuh Pangkalan puskesmas yang melakukannya rata-rata menemukan 20 orang terduga TB dari 140 rumah yang dikunjungi atau sekitar 15%. "Setelah semua dahak dari terduga TB itu dikonfirmasi laboratorium dan rontgen kami menemukan 2 positip TB" kata Ari Dwi Cahyani, SKM,M.Kes, Kasie Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular sekaligus Ketua Krida Penanggulangan Penyakit SBH Kab. Tegal.

 


Dalam evaluasi pelaksanaan SBH Ketuk Pintu pada Rabu siang (4/10) yang dihadiri 7 instruktur SBH dari Puskesmas itu hadir pula pengurus SSR TB-HIV Care Aisyiyah Kab. Tegal. "Aisyiah sendiri sudah lama menjadi pegiat TB-HIV, Ketuk pintu ini kegiatan rutin kader-kader kami" papar Tri Rindarmani, S.Pd (Ririn), Ketua Komunitas SSR TB-HIV care Aisyiyah. Ririn menjelaskan "Penemuan terduga TB oleh SBH ini lebih banyak dari yang ditemukan kader kami selama ini". Dalam suatu kegiatan ketuk pintu TB kader Aisyiyah menemukan 105 terduga TB dari 1.400 rumah yang di kunjungi atau sekitar 7,5%.

"Kami juga mempunyai target dalam menemukan suspek atau terduga TB, kami membuka kerjasama dengan semua pegiat TB baik LSM lain, organisasi apapun termasuk SBH" papar Ghofar, koordinator Program TB-Hiv Care Aisyiah.

Ramdon, petugas TB Puskesmas Jatinegara menanggapi positip wacana adanya kerjasama antara Aisyiyah dengan SBH. "Itu akan sangat membantu Puskesmas dalam menemukan suspek TB karena selama ini belum semua wilayah- wilayah yang beresiko itu terjangkau program ketuk pintu". Ramdon menjelaskan "Wilayah yang sangat beresiko tertular adalah orang-orang yang ada disekitar penderita positip TB". Jika ke depannya kerjasama ini berjalan maka wilayah itu yang harus kita prioritaskan.

Semua Instruktur Saka Puskesmas yang hadir menanggapi positip adanya wacana itu dan siap jika dibutuhkan. "ini juga sebagai bakti masyarakat dan kegiatan lapangan sebagai selingan pemberian materi SBH" papar Sapto, instruktur Puskesmas Warureja. Wacana ini akan dibawa ke stake holder terkait untuk ditindaklanjuti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar