Adalah sebuah judul buku yang sedang dibuat Tim Penyusun Buku SBH, dari Kwarcab. Ka.,Kwarcab Widodo Joko Mulyono menilai, SBH Kabupaten Tegal adalah cikal bakal SBH Nasional, ini penting untuk diketahui dan dibukukan.
Perjuangan awal dulu membentuk Satgas Bhakti Husada Kabupaten Tegal sebelum adanya Saka Bakti Husada di Indonesia patut dikenang. Bahwasanya, Tegal sudah lebih dini menggagas gerakan peminatan itu untuk pertama kalinya di Indonesia.
"Saya adalah gemblengan kak bimo, jaman segitu siapa dokter yang seneng pramuka, mau jalan kaki dari Jatinegara sampai Slawi?" papar dia yang kala itu sampai tidak bisa fokus penuh ke praktik dokter mandirinya karena larut dalam SBH.
Menelusuri sejarah SBH ke belakang seperti perjalanan batin melangkah diatas nilai-nilai bakti dan pengabdian cinta. Sangat inspiratif dan menggetarkan hati. Melihat kreativitas SBH jaman dulu, sebelum populer adanya gerakan Taman Obat Keluarga pun, SBH sudah mempunyai Rimba Gizi kala itu. Luar biasa.
Serasa malu bercampur haru, jika melihat begitu banyak perjuangan pegiat SBH jaman dulu. Kita yang kini di jaman yang serba ada dan modern, seharusnya harus bisa lebih banyak karyanya.
Menapaki sejarah SBH, menghargainya, mengetahui kiprah para pegiat SBH menumbuhkan cinta untuk melanjutkan SBH ini. Sebuah Saka yang kini tumbuh pesat di Kabupaten Tegal.
Semua kisah perjalanan SBH dari dulu sampai sekarang akan dikemas dalam sebuah buku yang menarik. Kak Waudin, Ketua Bidang Humas Abdimas Kwarcab Tegal sekaligus ketua Tim buku Penyusun SBH ini telah merencanakan agenda buku yang akan menjadi buku pertama terbitan Kwarcab Tegal ini.
"Semoga bisa launching pas acara HUT Pramuka dan Peransaka Daerah Jawa Tengah, Agustus 2018 nanti" ungkapnya. Tegal, seperti sudah diagendakan, akan menjadi tuan rumah acara besar itu. "Kita bisa sisipkan di salah satu rangkaian acara itu. Ini momen yang sangat spesial" ujarnya. Semua pegiat SBH dari Mabisaka, pengurus SBH, anggota SBH, pamong, instruktur saka akan diundang dalam launching sekaligus bedah buku itu.
"Buku ini akan merangkum kisah perjalanan SBH dari awal sampai dengan dedikasi pegiat SBH jaman sekarang dengan seabreg kegiatannya, semua menunggu karya hebat ini" papar Kak Waudin yang ditemui di sela kerjanya di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Tegal.
Anggota Tim Penyusun buku terdiri dari Kak Hendadi Setiaji (Ka. Mabi Saka), Kak Titien Widyaningsih (Pin.Saka), Kak Johan (penulis), Kak Nurhasan (penyunting), dan Kak Bimo sebagai ilustrator. Rencananya buku ini akan diproduksi sejumlah 200 eksemplar. Dan rencananya hasil penjualannya 100% untuk gerakan Pramuka Peduli, untuk kemanusiaan.